VIVAnews - Keluarga Barack Obama, seperti rakyatnya, turut merasakan lesunya perekonomian
)Amerika Serikat (AS). Buktinya, pendapatan presiden AS itu menurun.
Penurunan pendapatan itu terungkap berdasarkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) wajib pajak yang disampaikan Obama dan istrinya, Michelle, seperti yang dikabarkan harianThe New York Times.
Barack Obama (AP Photo)
Penurunan pendapatan itu terungkap berdasarkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) wajib pajak yang disampaikan Obama dan istrinya, Michelle, seperti yang dikabarkan harianThe New York Times.
Barack Obama (AP Photo)
Menurut SPT Obama dan Michelle, yang dilaporkan Senin kemarin, pendapatan bruto mereka untuk tahun pajak 2010 berjumlah US$1.728.096, yang menurut kurs rupiah saat ini setara dengan Rp15 miliar. Jumlah ini lebih kecil dari pendapatan tahun pajak 2009, yaitu sebesar US$5,5 juta (sekitar Rp47,7 miliar).
Sebagian besar pendapatan mereka berasal dari penjualan buku-buku laris karya Obama, yang berjudul “Dreams From My Father” dan “The Audacity of Hope.” Namun, dalam beberapa tahun terakhir, hasil penjualan buku tidak sebesar dulu.
Kendati pendapatannya tengah menurun, Obama masih tetap bersyukur. Dia berkata bahwa pendapatannya masih lebih dari cukup untuk dipotong pajak, yang nilainya tengah diusulkan naik oleh pemerintah, namun masih ditentang keras oleh kubu oposisi di parlemen.
Dari pendapatan bruto itu, Obama dan istri harus membayar pajak sebesar US$453.770, atau sekitar 26 persen dari total nilai penghasilan. Di AS, pemotongan tertinggi untuk pajak penghasilan individu sebesar 35 persen. Nilai pemotongan ini beragam, tergantung dari seberapa besar penghasilan yang bersangkutan.
Sebagian besar pendapatan mereka berasal dari penjualan buku-buku laris karya Obama, yang berjudul “Dreams From My Father” dan “The Audacity of Hope.” Namun, dalam beberapa tahun terakhir, hasil penjualan buku tidak sebesar dulu.
Kendati pendapatannya tengah menurun, Obama masih tetap bersyukur. Dia berkata bahwa pendapatannya masih lebih dari cukup untuk dipotong pajak, yang nilainya tengah diusulkan naik oleh pemerintah, namun masih ditentang keras oleh kubu oposisi di parlemen.
Dari pendapatan bruto itu, Obama dan istri harus membayar pajak sebesar US$453.770, atau sekitar 26 persen dari total nilai penghasilan. Di AS, pemotongan tertinggi untuk pajak penghasilan individu sebesar 35 persen. Nilai pemotongan ini beragam, tergantung dari seberapa besar penghasilan yang bersangkutan.
Obama dan keluarga juga menyumbang US$245.075 kepada 36 yayasan. Nilai itu merupakan 14,2 persen dari total penghasilan mereka sebelum dipotong pajak. Dari total penghasilannya, hampir US$400.000 (sekitar Rp3,4 miliar) berasal dari gaji tahunan sebagai presiden.
Keluarga Obama juga membayar pajak kepada pemerintah negara bagian Illinois. Nilainya sebesar US$51.568.
Sementara itu, Wakil Presiden Joe Biden dan istri memiliki penghasilan sebesar US$379.178, yang sebagian besar adalah gaji Biden. Mereka membayar pajak US$86.626, atau 23 persen dari total penghasilan.
Biden dan istri juga membayar pajak pendapatan sebesar US$14.479 ke pemerintah Delaware dan US$3.515 ke Virginia. Mereka tak lupa menyumbang US$5.350 untuk amal.
Keluarga Obama juga membayar pajak kepada pemerintah negara bagian Illinois. Nilainya sebesar US$51.568.
Sementara itu, Wakil Presiden Joe Biden dan istri memiliki penghasilan sebesar US$379.178, yang sebagian besar adalah gaji Biden. Mereka membayar pajak US$86.626, atau 23 persen dari total penghasilan.
Biden dan istri juga membayar pajak pendapatan sebesar US$14.479 ke pemerintah Delaware dan US$3.515 ke Virginia. Mereka tak lupa menyumbang US$5.350 untuk amal.
Masih lesunya ekonomi AS sejak dihantam resesi pada 2008 terlihat dari peringatan lembaga pemeringkat kredit terkemuka, Standard & Poor's. Lembaga itu menurunkan proyeksi jangka panjang kondisi fiskal AS, dari "stabil" ke "negatif." Ini terkait dengan besarnya defisit anggaran pemerintah AS, yang sudah mencapai triliunan dolar. (SJ)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar