AFP/MARCO LONGARIJutaan pengunjuk rasa antipemerintah berkumpul di Tahrir Square, merayakan kemenangan revolusi Mesir pascapengumuman mundurnya Presiden Hosni Mubarak, Jumat (11/2/2011).
TERKAIT:
KAIRO, KOMPAS.com - Para penyabot meledakkan satu pipa penyalur gas yang melintas dari Sinai Utara Mesir yang memasok gas ke Israel dan Jordania, Rabu (27/4/2011), demikian dikatakan salah satu sumber keamanan kepada Reuters.
Pihak berwenang menutup sumber utama gas yang memasok pipa dan sedang berusaha memadamkan api," kata sumber itu dan menambahkan ada kobaran api di lokasi itu."Satu kelompok bersenjata yang tidak dikenal menyerang pipa gas dekat kota Arish," kata sumber keamanan itu dan menambahkaan aliran gas ke Israel dan Jordania terhenti.
Satu serangan sebelumnya di pipa yang sama, di selatan kota El Arish Sinai Utara pada 5 Februari terjadi dalam pemberontakan 18 hari yang memaksa Presiden Hosni Mubarak mundur pada 11 Februari.
Pada Sabtu, jaksa agung Mesir memerintahkan mantan Menteri Energi Sameh Fahmy dan enam pejabat lainnya diadili atas tuduhan-tuduhan menghamburkan dana-dana publik berkaitan dengan perjanjian gas alam dengan Israel.
Keputusan itu, bagian dari satu penyelidikan korupsi selama pemerintah 30 tahun Mubarak, mengatakan transaksi itu menimbulkan pertanyaan karena Mesir menderita kerugian 714 juta dolar dan membuat seorang pengusaha lokal mendapat keuntungan besar.
Israel memperoleh 40 persen gas alamnya dari Mesir, satu transaksi yang dibuat setelah kedua negara menandatangani perjanjian perdamaian tahun 1979.
Pihak berwenang menutup sumber utama gas yang memasok pipa dan sedang berusaha memadamkan api," kata sumber itu dan menambahkan ada kobaran api di lokasi itu."Satu kelompok bersenjata yang tidak dikenal menyerang pipa gas dekat kota Arish," kata sumber keamanan itu dan menambahkaan aliran gas ke Israel dan Jordania terhenti.
Satu serangan sebelumnya di pipa yang sama, di selatan kota El Arish Sinai Utara pada 5 Februari terjadi dalam pemberontakan 18 hari yang memaksa Presiden Hosni Mubarak mundur pada 11 Februari.
Pada Sabtu, jaksa agung Mesir memerintahkan mantan Menteri Energi Sameh Fahmy dan enam pejabat lainnya diadili atas tuduhan-tuduhan menghamburkan dana-dana publik berkaitan dengan perjanjian gas alam dengan Israel.
Keputusan itu, bagian dari satu penyelidikan korupsi selama pemerintah 30 tahun Mubarak, mengatakan transaksi itu menimbulkan pertanyaan karena Mesir menderita kerugian 714 juta dolar dan membuat seorang pengusaha lokal mendapat keuntungan besar.
Israel memperoleh 40 persen gas alamnya dari Mesir, satu transaksi yang dibuat setelah kedua negara menandatangani perjanjian perdamaian tahun 1979.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar