Powered By Blogger

Entri Populer

Rabu, 27 April 2011

Teror Bom Pepi Pernah Bergabung di NII

K12-11
Sejumlah material bom yang diamankan tim Jihandak Polda Aceh dalam penyisiran di sebuah rumah kontrakan di Jalan Taman Siswa, Kampung Meduati, Banda Aceh, Selasa (26/4/2011) malam.

TERKAIT:
JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka kasus terorisme, Pepi Fernando, pernah bergabung dengan jaringan Negara Islam Indonesia (NII) sewaktu kuliah, tahun 1998. Pepi kemudian memutuskan keluar dan membuat kelompok sendiri.

Boy menjelaskan, Pepi bergabung dengan rekan-rekannya satu kampus di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, seperti Muhammad Maulana Sani alias Maulana alias Alan alias Asaf (semester IV), Hendi Suhartono alias Hendi alias Zokaw alias Tono (tamat 2002) dan M Fadil alias Fadil (tamat 2002)."Dia membuat grup yang radikal, berjuang dengan cara-cara kekerasan," ungkap Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Boy Rafli Amar, Rabu (27/4/2011) di Mabes Polri, Jakarta.
Pepi juga mengajak orang-orang yang baru dia kenal dengan berbagai latar belakang, seperti ahli disain grafis, penjual mainan, penjual burger keliling, tukang sablon, supir pribadi, karyawan toko, guru vokal, juru kamera, hingga tukang ojek. Pertemuan mereka intensif setahun terakhir untuk merencanakan peledakan bom, baik bom buku maupun bom paket.
Istrinya, Deni Carmelita alias Umi Najla, kata Boy, mengetahui kegiatan ilegal Pepi. Akan tetapi, Deni tidak melaporkan ke polisi.
Menurut Boy, Pepi mendapat paham-paham radikal antara lain dari buku-buku jihad. Di rumah mertuanya di Harapan Indah, Bekasi, polisi juga menemukan 24 buku tentang Islam radikal selain berbagai bahan peledak. Buku yang disita di antaranya berjudul Sepak Terjang NII KW9, Abu Toto Menyelewengkan NII Pasca Kartosuwiryo, Kisah Dajal, Mega Proyek kedua Al Qaeda, Prinsip-Prinsip Jihad, Membina Angkatan Mujahidin, Jihad, danKhas Kelompok yang Dijanjikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar